Posts

Showing posts from August, 2018

Kontemplasi dalam Doa, Persaudaraan dan Pelayanan

Image
Kontemplasi dalam Doa           Dalam prikop Kitab Suci: Lukas 6:12-19, ditampilkan gunung kehidupan Yesus; mengarahkan kita untuk mendaki gunung Karmel. Puncak gunung itu adalah doa. Doa bukan pertama-tama menyelesaikan suatu rumusan doa, melainkan 'saya mengalami Allah yang mengubah saya'. Tuhan mengubah kita dalam doa. Inilah pengalaman kontemplasi dalam doa; kita melihat rencana Tuhan dalam doa kita.      Yesus semalam-malaman berdoa. Yesus tidak mengubah, melainkan mengamini rencana Bapa. Banyak orang tidak mau berdoa lagi karena merasa Tuhan tidak mengabulkan harapan mereka.      Orang bergulat dalam doa. Jika bertahun-tahun doa tidak dikabulkan, apalagi jika tidak berdoa? Kita belajar untuk melihat rencana Tuhan dalam kehidupan. Itulah kontemplasi dalam doa.      Allah tetap sama sejak dahulu, sekarang dan selamanya. Kita-lah yang akan diubah dalam Dia. Kita berproses, seperti digambarkan oleh S...

Karisma Karmel

Image
     Sebagai  Karmelit Awam , apa karisma Karmel yang kita temukan? Bagaimana kita menghayatinya?      Satu inti yang mendasari karisma Karmel adalah kontemplasi. Inti inilah yang kita hayati. Karisma ini adalah sebuah anugerah yang diberikan Allah kepada para karmelit.      Karisma adalah anugerah Allah. Spiritualitas adalah tanggapan terhadap karisma; cara kita menghayati karisma. Cara karmelit adalah dengan doa, persaudaraan dan pelayanan. Yang membedakan dengan komunitas lain tampak dalam kontemplasi. Perwujudannya adalah doa kontemplatif, persaudaraan kontemplatif, dan pelayanan kontemplatif.      Hidup kontemplatif tidak selalu terkait dengan doa atau pertapaan. Kontemplatif berarti memiliki mata dan hati yang baru; melihat segala sesuatu, setiap peristiwa dengan mata Allah. Inilah yang akan mengantar orang pada pengalaman akan Allah.      Hidup kontemplatif tidak mudah, karena orang ditantang...

Jalan Ini Suci dan Baik, Tempuhlah Jalan Itu

Image
Sebenarnya, Karmel bukanlah hal yang asing bagi saya. Saya lahir pada 1972 di Malang, sebagai umat Paroki Kayutangan, sebuah paroki Karmel. Orang tua saya mengenal cukup banyak rohaniwan dan biarawan-biarawati Karmel. Ketika pindah ke Jakarta, persisnya di Kebon Jeruk pada 1985, paroki kami Karmel juga, yakni Paroki Tomang – Gereja Maria Bunda Karmel. Jalan hidup membawa saya lebih mendalami spiritualitas Karmel pada 7 Agustus 2015, ketika saya menjadi postulan Karmelit Awam dan memperoleh Skapulir Kecil. Spiritualitas Rohani dalam Kehidupan Awam Saya mengenal Karmelit Awam sejak tahun 1997 melalui seorang aktivis paroki. Banyak cerita yang dikisahkannya, lisan maupun melalui tulisan di majalah paroki. Bahkan lama setelah itu, ketika sesekali membantu Karmelit Awam untuk menjadi panitia seminar, saya belum tertarik menjadi seorang Karmelit Awam. Pemikiran saya sangat sederhana: untuk apa mendalami spiritualitas rohani secara khusus? Awam ya awam; spiritualitas rohani itu bia...